Tanggal tujuh Mei 1824, para penonton datang berduyun-duyun memenuhi Gedung Karthnerthor. Tentu saja untuk menghadiri per- tunjukan internasional perdana dari simfoni ke sembilan. Yang akan menjadi dirigen orkes adalah Ludwig van Beethoven, seorang dirigen yang tak bisa mendengar sedikit pun, berpakaian lusuh dan digerogoti penyakit. Ia berusia lima puluh empat tahun dan yang tersisa hanyalah semangatnya untuk berjuang. Semangat dan keteguhan hati semasa hidupnya inilah yang mengilhaminya selama pertunjukan berlang- sung. Sampai ia tak sempat untuk memperhatikan hal lain, kecuali deretan-deretan not yang terpampang di depannya. Nada lagu sudah menurun sebagai tanda akan selesainya pertunjukan. Namun tanpa sadar Beethoven meneruskan aba-aba dengan tangannya. Karena itu sang penyanyi, Carolina Unger terpaksa mendekatinya untuk menun- jukkan kepada Beethoven, bahwa penonton bertepuk tangan riuh un- tuk sang musikus dan karyanya.